Mediapublik.com Batola
Pembangunan Jejangkit ecopark perencanaan sejak 2019 dengan sumber dana dari beberapa tahun anggaran total senilai 15 miliyar rupiah. Namun karena kasus covid 19 melanda maka tertunda, sebab dananya dialihkan untuk penanganan kasus covid selama 2 tahun oleh pemerintah setempat.
Meredanya atau melandainya kasus covid 19 maka Pemkab Batola dalam hal ini Dinas PUPR pada 2022 melakukan pekerjaan lanjutan pembangunan panggung utama dan beberapa penunjang lainnya termasuk menguruk lahan dengan tanah merah. Selain itu juga menanam pohon untuk bermain labirin. Sehingga telah menghabiskan anggaran sekitar 5 miliyar rupiah.
Kepala Dinas PUPR Batola Sabri Thanoor ST dikonfirmasi wartawan mediapublik.com diruang kerjanya mengaku, untuk tahun ini ada beberapa pekerjaan penunjang yang akan dilanjutkan, karena belum selesai semua, selasa (21-2-23).
Pekerjaan penunjang Jejangkit ecopark melengkapi perencanaan dan untuk tahun ini ujar Sabri adalah pembuatan arena bermain. Diantaranya pembangunan pagar, arena anak bermain pelungsuran pelangi dan aotbond. Dengan anggaran yang dipersiapkan sebesar 3,7 milyar rupiah.
Sabri menambahkan, pekerjaan tidak sampai disitu saja, untuk melengkapi kekurangannya pihaknya pada tahun 2024 kembali nantinya menganggarkan berkisar 5 miliyar rupiah, guna penunjang permainan jejangkit ecopark.
Ditanya terkait pengelolaan Sabri menambahkan, sepenuhnya diserahkan ke Dinas Pariwisata. Sedangkan untuk retribusi bagi pengunjung akan dibuatkan perbup dan masih dalam proses. (hafrud).
0 Komentar