Banjarmasin: Mediapublik.com
Didalam memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal terutama terhadap anak putus sekolah, perlu dilakukan pembelajaran kelas jauh dan perlu dukungan semua pihak khususnya Diknas, demikian diungkapkan Kepala SMAN 4 Banjarmasin Drs.H.Arusliadi, kamis 25/5/23.
Sebab menurut Arusliadi berdasarkan pengamatan dan monitoring terdapat sekitar 5 persen anak yang putus sekolah terutama yang berada dilingkungan dalam sekitar wilayah SMAN 4.
Karena banyak faktor yang menyebabkan anak putus sekolah diantaranya yang cukup dominan masalah ekonomi dan sosial budaya ditempat lingkungan tinggal mereka. Melihat kondisi seperti itulah pihak sekolah merara terpanggil akan memaksimalkan memberikan pelayanan pendidikan dengan gratis. Maka SMAN 4 Banjarmasin bila mendapat respon semua pihak akan membuka kelas terbuka mulai tahun ini.
Semantara pola pembelajaran terhadap anak putus sekolah tersebut, masih dipelajari apakah dalam bentuk kelas jauh, atau dengan sistem pembelajaran terbuka.
Namun sepanjang tidak mengganggu aktivitas anak dalam melakukan kegiatan pekerjaan mereka diluar. Sebab bila terwujud kelas terbuka atau pembelajaraa jauh ini, pembelajarannya bisa dilakukan seminggu sekali.
Kemudian tegas Arusliadi wacana pembelajaran kelas terbuka ini dilakukan hanya semata" ingin menyelamatkan para anak terhadap pelayanan dari pendidikan. Kemudian pihak sekolah sama sekali tidak mengharapkan bantuan peralatan pendukung proses pembelajaran tersebut.
Untuk itu, ujar Arusliadi beberapa waktu lalu jajarannya melakukan kunjungan ke SMAN 1 Gambut yang sudah duluan membuka SMA Terbuka. Namun untuk di SMAN 4 Banjarmasin ini nantinya pelayanan pendidikan yang akan diberikan polanya tidak sama dengan SMA Terbuka.
Wacana membuka pembelajaran kelas terbuka ini mendapat apresiasi dan dukungan dari Diknas Prooinsi Kalimantan Selatan, salah satu dalam ikut berpartisipasi dalam upaya menurunkan tingkat IPM diderah ini.
Disinggung terkait PPDB 2023/2024 Arusliadi yang juga Ketua MKKS Banjarmasin menurutnya, jajarannya terlebih dahulu akan melakukan rapat antar anggota MKKS Banjarmasin pada akhir Mie 2023 ini.
Kemudian diberlakukannya ppdb dengan sistem zona, maka pihak sekolah betul" melaksanakan tanpa pilih" terhadap calon anak didik. Sesuai tempat tinggal dan alamat di anak dalam radius dilingkungan sekolah berada.
Masih terjadinya masyarakat yang memiliki kemampuan secara ekonomi dan memasukan anak mereka dengan memaksakan ke sekolah favorit tegas Arusiadi tidak semuanya benar. Hanya saja sebagian masyarakat kurang memahaminya.
Sebab mereka yang kebetulan masuk dan memilih ke sekolah favorit, sebenarnya mereka memiliki prestasi. Sehingga dengan prestasi tersebut mereka bisa masuk ke sekolah favorit melalui jalur prestasi yang diraihnya, pungkasnya. (hafrud).-
0 Komentar