Oleh : H. Dudung A. Sani, SH. M. Ag
Pembina LBH Patriot Muda Borneo
Kal - Sel
Banjarmasin : Mediapublik.com
Promosi politik bertema agama sering kali mewarnai prosesi politik di Indonesia, dan tidak sedikit para kompetitor politik memanfaatkan agama sebagai umpan untuk menarik simpatik dukungan dari masyarakat . Identitas politik seperti ini bukan hal yang asing bahkan menjadi budaya bagi aktor politik untuk memasang promosi sebagai seorang yang sangat peduli dengan urusan agama, dan terbukti pada saat pra pemilu masjid, mushola, dan majelis - majelis keagamaan banyak dikunjungi oleh para kontestasi politik
Bukan hanya terbatas pada priodesasi politik saja tetapi legitimasi agama dijadikan pula sebagai landasan pemikiran dan tindakan seseorang atau kelompok, dalam menyuarakan aspirasi politik, keputusan politik, atau gerakan politik melawan kezaliman dan kebatilan
Edukasi agama secara yuridis, berisi anjuran untuk melakukan kebaikan
dan menghindari keburukan dan kedua unsur ini mempunyai latar belakang mengarahkan manusia untuk berbudi pekerti luhur atau berakhlak mulia menurut anjuran masing - masing agama yang dianutnya
Pelibatan edukasi agama di dalam politik adalah sah - sah saja, asalkan
bertujuan untuk mengawal politik sesuai dengan etika dan ajaran agama, melegitimasi aspirasi dan prilaku politik dengan ajaran agama, dan membangun identitas untuk mewujudkan solidaritas sosial
Yang tidak tepat , promosi agama dijadikan alat politik untuk menyerang dan menjatuhkan
orang lain atau kelompok (minoritas) dengan tujuan keuntungan dan kepentingan pribadi atau demi kelompok untuk meraih banyaknya dukungan dan simpatik masyarakat , kalau sampai terjadi seperti ini, maka akan memberikan kesan buruk terhadap politisi
Agama dan politik harus dipisahkan, bahwa agama merupakan urusan pribadi, sementara politik merupakan urusan publik. Dan dari sudut kepentingan pun berbeda jauh, agama bertujuan untuk membentuk sikap prilaku yang baik, sedangkan politik untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu untuk meraih kekuasaan...(TM)
0 Komentar