RANTAU : Mediapublik .com
PJ Bupati Tapin M Syarifudin MPd bersama Forkopimda Tapin melaksanakan tanam perdana cabai rawit Hiyung, bertempat di Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin, Rabu (22/11).
Seperti yang diutarakan Kepala Dinas Pertanian Drh Tri Asmoro, tanaman hortikultura pada saat ini menjadi favorit sebagian masyarakat petani kita, yang mana usaha di bidang hortikultura ini sangat menjanjikan bagi peningkatan perekonomian masyarakat.
"Salah satunya usaha budidaya cabai rawit hiyung, yang mana cabai rawit hiyung ini sudah terkenal dengan tingkat kepedasannya yang sudah di uji laboratorium yaitu 2681,97 ppm," ujarnya.
Dikatakan Tri Asmoro, budidaya cabai rawit hiyung di Kabupaten Tapin pada saat ini tersebar di dua (2) Kecamatan, yaitu Kecamatan Tapin Tengah dan sebagian di Kecamatan Candi Laras Selatan. Desa Hiyung adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Tapin Tengah, hampir 75 persen penduduk desa Hiyung membudidayakan cabai rawit Hiyung sebagai mata pencaharian yang dulunya sebagai petani budidaya padi, yang hasilnya kurang bagus namun dengan adanya inovasi pengembangan budidaya cabai rawit Hiyung sehingga sampai saat ini mengangkat kesejahteraan para petani cabai.
"Pada pengembangannya, ekstensifikasi pertanian di bantu oleh Pemerintah Kab.Tapin melalui Dinas Pertanian terus di perluas ke desa tetangga seperti Desa Candi Laras Selatan, dulunya 30 Ha sampai saat ini sudah mencapai total luasan cabai rawit hiyung 215,5 Ha," ungkapnya.
Untuk diketahui saat ini cabe rawit Hiyung sudah mendapatkan hak Indikasi Geografis melalui Kementerian Hukum di Jakarta dengan nama cabai rawit Hiyung pada tahun 2019. Selain kegiatan hulunya untuk budidaya cabai hiyung, ada juga kegiatan hilirisasi nya untuk pengolahan produk cabai hiyung
Saat ini sudah ada 11 produk yang sudah dihasilkan di antaranya sambal cabai rawit hiyung, kecap pedas cabai rawit hiyung, abon cabai rawit hiyung, uyah pencuk cabai hiyung, sambal hijau cabai hiyung, saos cabai hiyung dll.
Tri Asmoro mengungkapkan, di awal tahun 2023 alhamdulillah cabai rawit hyung naik daun lagi bisa di terima untuk dijadikan salah satu bahan komposisi sambal dan saos kecap ABC dari perusahaan PT. ABC di Jakarta. Rata rata produksi cabai rawit hiyung tiap tahun sekitar 938,14 ton.
Produktivitas rata-rata tahun 2022 yang lalu sebesar 90 kwintal/ha, sedangkan tahun 2023 mengalami penurunan produktivitas sebesar 72,04 kwintal/ha, karena adanya pengaruh perubahan iklim, kekeringan, dan kebakaran lahan. Pada tahun 2023 ini telah diprogramkan sasaran produksi cabai rawit hiyung sebesar 1.422 ton/Ha.
Untuk pencapaian sasaran dimaksud, maka pada tahun 2024 akan dilaksanakan kegiatan meliputi peningkatan produktivitas dan peningkatan luas tanam. Salah satu upaya pencapaian sasaran produksi.
Dalam hal ini, dinas pertanian Kabupaten Tapin mendukung kegiatan kegiatan tesebut yang ditindaklanjuti dengan saling kerjasama antar poktan-poktan yang ada di Kecamatan Tapin Tengah dan Candi Laras Selatan dan Pemerintah lainnya.
"Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menambah motivasi untuk keberhasilan para petani di Kecamatan Tapin Tengah pada khususnya Desa Hiyung, dan di Kabupaten Tapin pada umumnya," tutup Tri Asmoro membacakan laporannya.
Sementara itu PJ Bupati Tapin M Syarifudin MPd dalam sambutan dan arahannya meminta kepada seluruh jajaran pertanian dan kelompok tadi serta instansi terkait lainnya untuk membantu pelaksanaan pengelolaan dengan teknik budidaya yang benar serta menyiapkan sarana dan prasarana produksi (pupuk, benih dan pestisida).
"Serta yang terpenting mewaspadai terhadap serangan hama dan penyakit untuk dilakukan pengendalian sedikit mungkin. Dengan harapan bahwa sasaran produksi yang telah ditargetkan dapat tercapai," ujarnya.
Dalam kesempatan itu PJ Bupati Tapin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan program pencapaian swasembada pangan, khususnya untuk cabe rawit Hiyung.
Dan yang perlu kita ingatkan, walaupun Kecamatan Tapin Tengah telah mampu mencapai target produksi cabe rawit Hiyung, namun kita tetap harus waspada dan mempertahankan perubahan iklim yang berdampak pada kekeringan.
"Oleh karena itu tingkatkan kebersamaan kelompok tani dalam upaya pemecahan permasalahan dan kepada seluruh aparat, baik penyuluh pertanian, kelompok tani agar ikut aktif menggerakkan petani dalam upaya peningkatan produksi cabe rawit Hiyung," pungkasnya...(Arsyad Tapin)
0 Komentar