Oleh : Muhammad Mahdiannoor
Kordinator : Koran Mediapublik.online Kabarborneoraya.com
Mediapublik.com : Banjarmasin
Bingkisan lebaran itu mungkin tidak seberapa nilainya bagi pemberi atau bahkan bagi si peberima. Tetapi sebagai pertanda mengingat orang yang merima bingkisan, makna jelas memiliki nilai tersendiri yang tak bisa dilihat sebatas materi. Sebab nilai-nilai non material yang tersirat di dalam bingkisan itu sungguh sarat dengan nilai-nilai spiritual yang sakral. Apalagi, kehadiran dari bingkisan lebaran itu dapat dipahami sebagai upaya pengganti dari ketidakhadiran yang bersangkutan pada saat silaturahmi perlu dilakukan.
Bahkan muatan nilai spititual dari bingkisan yang bisa mewakili ikatan rasa persahabatan atau pun rasa persaudaraan yang mengikit itu dapat terus dijaga dengab baik.
Jadi dalam ketulusan dan keikhkasan yang tersirat lewat ekspresi bingkisan yang mampu mengesankan ini, jelas streril dari pamrih apapun, misalnya seperti pemberian upeti dari bawahan kepada atasan. Atau pemberian yang penuh harapan untuk memperlancar kenaikan pangkat atau jabatan. Karena bingkisan yang tulus ikhlas diberikan sepenuhnya berisi nilai-nilai non material -- yang lebih bersifat sakral dan spiritual -- untuk menautkan hati maupun batin antara sesamanya yang telah terjalin indah penuh rasa kasih dan rasa cinta.
Dan rasa kasih dan cinta itu pun sungguh wujud dari karunia Tuhan yang tak mungkin bisa dimiliki oleh semua orang.
Apalagi bingkisan itu sendiri ingin memaknai hakikat dari nilai yang fitri dari hari raya leberan yang acap diartikan sebagai upaya untuk melebarkan getaran hati yang penuh kasih dan penuh rasa sayang.
Menjelang Lebaran 1445 Hijriah.
0 Komentar